Text
Menangani Semen Beku
Penanganan gangguan reproduksi dilakukan untuk pemnjamin kesehatan reproduksi ternak seperti pemeriksaaan status reproduksi, pengobatan dan terapi hormonal seerta pelayanan kebidanan seperti distokia, retensi plasenta dan prolapsus uteri. Kajian yang telah dilakukan oleh TIM Fakultas kedokteran Hewan Institut Pertaniaan Bogor. Kajian tersebut menyatakan bahwa 13% dari ternak betina produktif mengalami gangguan reproduksi yang terdiri dari daric orpus luteum persisten (CLP), sista ovari, endometritis, hypofungi ovari, kawin berulang dan abortus. selain itu pencapaian sasara IB juga belum sesuai ekspektas. Penyebab dari kegagalan ini adalah karena tenaga teknis reproduksi (inseminator, pemeriksa kebuntingan ternak dan asisten teknis reproduksi) belum sepenuhnya menjalankan Prosedur standar operasional. Dengan adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia maka kinerja dan tata kerja dalam inseminasi diharapkan berstandar karena mengikuti acuan mengenai kriteria standar kompetensi kerja petugas teknis.
Tidak tersedia versi lain