Kehadiran buku ini seolah ingin membantah anggapan bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan agama yang konservatif, tradisional dan terbelakang, dibandingkan dengan lembaga pendidikan non-pesantren. Semua itu berjalan sukses, salah satunya karena faktor kepemimpinan yang terus bertransformasi di pesantren.