Setiap peristiwa, apalagi berkait dengan peristiwa perjuangan kemerdekaan, yang tidak terdokumentasi maka ia tidak atau belum disebut sebagai sejarah. Bagaimana dengan sejarah yang banyak mendasarkan diri pada bukti-bukti lisan, terutama dari pihak pelaku sejarah yang terlibat di dalamnya ? Dalam konteks pertanyaan itulah buku ini diterbitkan.
LESBUMI, Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia, adalah sebuah lembaga kebudayaan yang berafiliasi dengan Partai NU (Nahdhatul Ulama) saat organisasi ini menjadi partai politik tahun 1960-an. Kehadiran Lesbumi dianggap sebagai penanda kemodernaan di tubuh NU.